X - RAY
X-RAY
ZKTeco
RAPISCAN
HEIMANN Hi-Scan
Jasa Instalasi/Configurasi & Maintenance
Fast respon Call (0817733584) For more
RAPISCAN
HEIMANN Hi-Scan
1.1 Pengertian
Umum
X-Ray Security Equipment adalah
peralatan deteksi terhadap barang-barang berbahaya yang meliputi senjata api,
senjata tajam, benda dari logam yang dianggap berbahaya, obat-obat terlarang
serta bahan peledak yang ditampilkan dalam sebuah gambar pada monitor display
untuk tujuan pencegahan terjadinya hal-hal yang membahayakan keamanan dan
keselamatan penerbangan. Gambar yang ditampilkan mempunyai beberapa warna
berdasarkan nomor atom material yang dideteksi, warna oranye menunjukan
material organic, warna hijau menunjukkan material inorganic serta warna biru
menunjukkan campuran keduanya.
Peralatan X-Ray yang digunakan harus
memenuhi standart internasional kesehatan yaitu emisi radiasi harus dibawah
0,005uSv/h. Secara garis besar peralatan X-Ray terbagi dalam beberapa bagian
utama yaitu :
a.
X-Ray generator yang
berfungsi sebagai pembangkit sinar X untuk menembak objek yang akan dideteksi.
b.
L shape detector
yang berfungsi mendeteksi sinar X yang melewati objek dan kemudian mengubahnya
menjadi sinyal listrik.
c.
Image processing
yang berfungsi mengolah sinyal listrik yang dihasilkan oleh detektor sampai
menjadi gambar tampilan pada monitor.
d.
Control Desk yang
berfungsi untuk mengoperasikan peralatan X-Ray secara keseluruhan mulai on/off
peralatan, menggerakkan conveyor belt sampai pengaturan fungsi-fungsi peralatan
(zooming, enhanced image, dll)
e.
Conveyor sistem yang
berfungsi untuk memasukkan dan mengeluarkan objek yang dideteksi.
f. Komputer sistem yang berfungsi pengatur
software aplikasi dan operating sistem peralatan X-Ray serta tempat recording
image yang dihasilkan.
Jenis-jenis peralatan X-Ray untuk
bandara adalah :
a.
X-Ray Cabin
Mempunyai ukuran tunnel kecil untuk
deteksi barang penumpang yang dapat dibawa di dalam cabin pesawat, ukuran sampai 60x40 cm.
b.
X-Ray Bagasi
Mempunyai ukuran tunnel lebih besar
untuk deteksi barang penumpang yang masuk ke dalam bagasi pesawat, ukuran lebih
besar dari X-Ray Cabin sampai 100x100 cm.
c.
X-Ray Cargo
Mempunyai ukuran tunnel lebih
besar dari X-Ray Bagasi untuk deteksi barang cargo.
PROSEDUR
PENGOPERASIAN
2.1 Prosedur
System Check
Ø Semua
cover atau pintu dalam keadaan tertutup dan terkunci
Ø Tirai
(lead curtain) harus dalam keadaan tergantung dengan baik
Ø Semua
Emergency Stop Switch pada posisi tidak aktif atau “Out”
Ø Tidak
boleh ada benda di dalam tunnel
Ø Semua
tanda peringatan X-Ray dalam keadaan terpasang dan berfungsi dengan baik
Ø Periksa
koneksi power dalam keadaan terpasang dan circuit breaker dalam posisi “ON”
2.2 Prosedur
Power On
Ø Putar
kunci searah jarum jam dan tekan tombol hijau pada meja console
Ø Pilih
tombol “A” pada control panel untuk normal operation
Ø Setelah
muncul “System Ready” pada monitor, mesin siap untuk dioperasikan
2.3 Prosedur
Switch Off
Ø Tekan
K-J-0-0 untuk keluar ke menu utama
Ø Putar
kunci berlawanan arah jarum jam
2.4 Peringatan
Ø Jangan
ada orang atau binatang di atas atau dekat Conveyor atau di dalam tunnel ketika
mesin hidup
Ø Jangan
memasukkan tangan atau bagian dari tubuh ke dalam tunnel ketika X-Ray hidup
Ø Ketika
benda berbahaya seperti barang peledak, pistol atau senjata lain terdeteksi,
ikuti prosedur yang telah ditetapkan untuk hal-hal seperti ini
Ø Jauhkan
tangan dari ujung Conveyor
Ø Jangan
berdiri atau duduk di atas Conveyor ketika Conveyor bergerak
Ø Pastikan
tanda peringatan, lampu-lampu dan tanda-tanda lain terpasang dan dalam kondisi
bekerja dengan baik sebelum dioperasikan
Ø Jangan
buka penutup mesin selama beroperasi, karena ada tegangan tinggi (140 kV) dan
X-Ray
Ø Hanya
teknisi X-Ray yang diperbolehkan menjalankan semua fungsi maintenance
Ø Jangan
operasikan mesin tanpa tirai (lead curtain) terpasang sempurna
Ø Bila
ada cairan pada belt atau keluar dari dalam unit, matikan power segera dan
panggil petugas maintenance
PROSEDUR PEMELIHARAAN
3.1 Prosedur
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan peralatan yang dilaksanakan meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
URAIAN
|
INTERVAL
|
||||
MINGGUAN
|
BULANAN
|
TRIWULAN
|
SEMESTERAN
|
TAHUNAN
|
|
Pembersihan
lorong X-Ray
|
V
|
||||
Pembersihan
penutup X-Ray
|
V
|
||||
Pemeriksaan
Conveyor Belt
|
V
|
||||
Pembersihan
Sensor Unit
|
V
|
||||
Pemeriksaan
suhu dan kelembaban ruangan
|
V
|
||||
Pemeriksaan
dosis X-Ray
|
V
|
||||
Pemeriksaan
tirai lorong
|
V
|
||||
Pemeriksaan
X-Ray On
|
V
|
||||
Pemeriksaan
Emergency Stop
|
V
|
||||
Pemeriksaan
Conveyor Belt dari kerusakan
|
V
|
||||
Pemeriksaan
center deviation dari Conveyor
|
V
|
||||
Pemeriksaan
roller dan motor
|
V
|
||||
Pemeriksaan
driving chain
|
V
|
||||
Pemeriksaan
monitor
|
V
|
||||
Pemeriksaan
fungsi Keyboard
|
V
|
||||
Pemeriksaan
seluruh konektor
|
V
|
||||
Pemeriksaan
sistem interkoneksi
|
V
|
||||
Pemeriksaan
saringan pengatur suhu ruangan
|
V
|
||||
Pemeriksaan
fungsi Software
|
V
|
||||
Pembersihan
debu pada UPS dan stabilizer
|
V
|
||||
Pemeriksaan
fungsi Software dan Hardware
|
V
|
3.2 Prosedur
Pembersihan X – Ray
Ø Matikan
mesin X-Ray sebelum dibersihkan
Ø Pastikan
sensor terjada kebersihannya
Ø Gunakan
kain lembut yang direndam pada air yang bersabun
Ø Jika
cairan tumpah di bagian dalam perangkat / unit, mintalah bantuan teknisi
sebelum menghidupkan mesin X-Ray
Ø Bersihkan
kotoran atau benda yang menempel body mesin dan roller
3.3 Prosedur
Pemeriksaan Dosis X – Ray
Ø Pastikan
tidak ada celah pada tirai yang dapat menimbulkan pancaran radiasi
Ø Periksa
kondisi tirai dan Conveyor Belt untuk mengenali keusangan
Ø Pada
saat X – Ray hidup, tingkat radiasi di permukaan unit kurang dari 1µSv/jam
Ø Batas
dosis yang diperbolehkan oleh Healt and Safety Executive, Inggris adalah 40 jam
per minggu, 50 minggu per tahun. Berikut emisi yang dihasilkan mesin X-Ray
Rapiscan:
3.4 Prosedur
Pemeriksaan Software
|
Ø Tekan
tombol K-J-9-0 pada panel kontrol, atau tekan tombol “M” pada keyboard PC
Ø Penyetelan
Tanggal dan Jam (Setting Date and Time)
Gunakan tombol angka untuk memindahkan kursor dan tentukan
nilai dari setiap parameter.
Ø Pengaturan
Password (Set Password)
Gunakan fungsi ini untuk mengubah password sistem. Penggunaan
password digunakan untuk mencegah masuknya hal-hal yang tidak diinginkan pada
cara pemeliharaan (Maintenance Mode).
Ø Penyetelan
Mode Deteksi (Set Detection Mode)
Menu ini disetel pada mode deteksi untuk fungsi pemrosesan
gambar EPX.
Ø Penyetelan
DTA (Set Density Threat Alert)
DTA (peringatan ancaman kepadatan) menyoroti setiap area yang
melebihi kepadatan dengan memberi warna ungu.
Ø Penyetelan
Arah Scroll (Set Scroll Direction)
Untuk mengubah fungsi FWD dan REV, dan menampilkan gambar
berlawanan arah pergerakan bagasi.
Ø Penyetelan
Orientasi Gambar (Set Image Orientation)
Berkaitan dengan Set
Scroll Direction, untuk memadukan orientasi pergerakan bagasi.
Ø Penyetelan
Pilihan Foot-mat (Set Footmat Option)
Fungsi ini memungkinkan atau tidak untuk foot-mat, yang dapat
dipasang.
Ø Penyetelan
Pilihan ID Operator (Set Operator’s ID
Option)
Identitas operator dapat ditampilkan pada layar.
Ø Penyetelan
Pilihan Penampang Berjalan (Set Trip Tray
Option)
Apabila penampang berjalan (Trip Tray) terpasang, pilihan ini dapat dilakukan.
Ø Penyetelan
Parameter Arsip (Set Archieve Parameters)
Pengarsipan bagasi secara otomatis dan manual dapat
dilaksanakan atau tidak
Ø Penyetelan
Waktu Istirahat Layar Monitor (Set Screen
Timeout)
Ø Penyetelan
Nomor Seri Mesin (Set Machine Serial
Number)
3.5 Prosedur
Memonitor Tegangan
Ø Tekan
tombol “D” untuk menghidupkan X-Ray
High Voltage :
140 kV +/- 2 kV
Current : 0.7 µA
+/- 0.05 µA
Ø Tekan
tombol “C” untuk mematikan X-Ray
Peringatan!
§ Jangan
memasukkan tangan atau anggota badan ke dalam lorong
§ Jangan
menempatkan benda di atas mesin X-Ray
§ Jangan
menghidupkan X-Ray dengan kondisi kotak diode array terbuka
§ Jangan
menghidupkan X-Ray ketika ada orang berdiri atau bersandar pada lorong
3.6 Prosedur
Setting Date and Time
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Date
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Time
Tanggal dan waktu yang ditampilkan dilayar dapat diubah.
Nilainya disimpan di non-volatile memory,
artinya informasi tetap tersimpan walaupun mesin dimatikan. Gunakan tombol
angka untuk memindahkan kursor dan mengubah nilai baik tanggal maupun waktu.
3.7 Prosedur
Mengubah Password
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Password
Penggunaan password untuk membatasi akses ke bagian Set System Parameters.
3.8 Prosedur
Detection Mode
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Detection Mode
Menu ini menentukan mode deteksi untuk fungsi EPX image processing. Pilihannya adalah
Explosives, Fruit, Gold, Money dan Drugs.
3.9 Prosedur
Density Threat Alert
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Density Threat Alert
Density Threat Alert memberikan warna pada wilayah dengan
warna ungu. Nilai 0 berarti DTA off. Setting DTA bervariasi sesuai dengan tipe
mesin dan obyek yang di-scan. Nilai awal untuk mesin 522 adalah 20.
3.10 Prosedur
Scroll Direction
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Scroll Direction
Jika monitor menampilkan gambar yang muncul berlawanan dengan
arah masuknya obyek, ubah tampilan arah panah menjadi berbalik arah. Dengan
demikian fungsi “FWD” dan “REV” pun menjadi tertukar. Tombol-tombol tersebut
dapat diatur di menu “User Setup Parameters” dengan cara ketik K,J,1 kemudian
masukkan password.
3.11 Prosedur
Image Orientation
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Image
Orientation
Fungsi ini berhubungan dengan fungsi Reserve Scroll Direction untuk membalikkan gambar di layar monitor.
3.12 Prosedur
Foot-mat Option
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Footmat Option
Untuk “enable” atau “disable” fungsi foot-mat, yang dapat
mendeteksi kehadiran operator mesin X-ray.
3.13 Prosedur
Operator’s ID Option
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Operator’s ID Option
Identitas operator dapat ditampilkan di layar monitor.
3.14 Prosedur
Trip Tray Option
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Trip
Tray Option
Jika perangkat Trip
Tray terpasang, sebaiknya bernilai “enable”
3.15 Prosedur
Archieve Parameters
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Archieve
Parameters
Baik Automatic dan Manual Archieving dapat di atur “enable”
atau “disable”
3.16 Prosedur
Screen Timeout
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set
Screen Timeout
Untuk menentukan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mematikan
monitor. Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi penggunaan monitor.
3.17 Prosedur
Machine Serial Number
Maintenance Mode Menu>Set System Parameters>Set Machine
Serial Number
Serial Number untuk tiap-tiap mesin harus ditentukan. Jika
komputer atau harddisk diganti, atau software di-install ulang, maka serial
number harus dimasukkan ulang. Serial Number digunakan untuk mengindetifikasi
sistem/mesin yang akan mengambil TIP data.
PROSEDUR
PERBAIKAN
X-Ray
Rapiscan menjalankan pengecekan power (power-on
self-test) yang akan melaporkan permasalahan jika ditemukan. Software
menyediakan fasilitas test yang dinamakan “Maintenance Mode” yang dapat
digunakan untuk membantu diagnosis permasalahan.
4.1 Error
#1 – X-rays On, No kV
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #1
Xray ON with no kV
|
Error seperti ini terjadi ketika sedang scanning obyek. Penyebabnya adalah koneksi yang kurang bagus pada
kabel power antara X-ray generator dan Main Control PCB / SXI Card.
4.2 Error
#2 – X-rays On, No mA
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #2
Xray ON with no mA
|
Error seperti ini terjadi ketika sedang scanning obyek. Penyebabnya adalah koneksi yang kurang bagus pada
kabel power antara X-ray generator dan Main Control PCB / SXI Card.
4.3 Error
#3 – X-rays On, No kV and mA
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #3
Xray ON with no KV and mA
|
Error seperti ini terjadi ketika sedang menghidupkan X-ray,
pada saat pengecekan power (power-on self-test). Komputer memberi pesan pada
X-ray Generator untuk menghidupkan X-ray, tetapi komputer tidak menerima
konfirmasi dari X-ray Generator bahwa X-ray telah hidup. Untuk perbaikannya,
ikuti langkah-langkah “troubleshooting flow chart”.
4.4 Error
#7 – X-rays kV Stuck On
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #7
Xray KV stuck ON
|
Error seperti ini disebabkan kesalahan pada X-ray Control PCB
4.5 Error
#8 – Conveyor Trip Open
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #8
Conveyor Trip OPEN
|
Perangkat Trip Tray memiliki micro-switches yang akan mematikan Conveyor dengan me-reset Main Control PCB.
Penanganannya:
- Periksa
Trip Tray pada bagian ujung Conveyor Belt, apakah ada barang yang tersangkut
- Untuk
melanjutkan pengoperasian, tekan tombol “STOP” untuk menghilangkan pesan “ERROR
#8”
- Tekan
tombol “FWD” atau “REV” untuk menggerakkan Conveyor Belt kembali
Catatan:
Error seperti ini hanya terjadi jika “Set Trip Tray Option”
pada menu Set System Parameters dalam
kondisi “Enabled”
4.6 Error
#9 – Array Trip Open
SYSTEM FAULT DETECTED
ERROR #9
Array Trip OPEN
|
Array Box memiliki micro-switches
yang akan mematikan X-ray dengan menurunkan relay pada Main Control PCB. Cek fungsi dari micro-switches tersebut dan kabel yang menghubungkannya ke Main Control PCB.
Catatan:
Error seperti ini hanya terjadi jika “Set Trip Tray Option”
pada menu Set System Parameters dalam
kondisi “Enabled”
4.7 Mesin
X-ray Tidak Bisa Hidup
Cek:
1. Hidupkan
Power Supply
2. Putar
kunci (key-switch) ke arah kanan
(searah jarum jam)
3. Kabel
Power terhubung dengan baik di mesin X-ray
4. Circuit Breaker
dalam keadaan “ON”
5. Periksa
semua Emergency Stop Switch pada
posisi tidak aktif atau “Out”
Apabila cek poin di atas telah dilaksanakan, namun X-ray
tetap tidak bisa dihidupkan. Cek fuse FS 21 dan FS 22 di Main Control Board. Jika kedua fuse tidak putus, maka perlu
pengecekan lebih lanjut berdasarkan Main
Control PCB Schematic.
4.8 Conveyor
Tidak Bisa Jalan
Agar Conveyor bisa dijalankan, kondisi berikut harus
terpenuhi:
1. Setelah
mesin dihidupkan, Software harus menunjukkan “System Ready”
2. Control Panel
(Keyboard) harus terpasang, lampu “POWER” dan “STOP” harus dalam kondisi hidup
3. Perangkat Trip Tray (jika dipasang) dalam
kondisi bagus
Ketika tombol “FWD” ditekan, Control Panel mengirimkan pesan ke komputer. Kemudian komputer
memberikan jawaban dengan mengirimkan pesan ke Control Panel ditandai lampu “FWD” menyala. Komputer mulai
menjalankan Conveyor dengan mengaktifkan Contactor
“CF” di Main Control PCB melalui SXI Card dan kabel ribbon. Jika Contactor “CF” tidak bisa aktif, cek
fuse motor di Main Control PCB berdasarkan schematic.
Driver Roller dapat diuji secara manual dengan menekan tombol
“FWD” dan “REV” di Main Control PCB.
Beberapa motor dilengkapi dengan Thermal Trip, yang akan bekerja jika suhu motor melebihi batas.
Ketika Thermal Trip didinginkan
driver roller akan bekerja kembali, tetapi penyebab panasnya harus ditelusuri
dan diperbaiki. Kemungkinan Belt terlalu
kencang, mis-tracked atau roller-nya
salah.
4.9 “System
Ready” Tidak Muncul
Hal ini mengindikasikan komunikasi data antara SXI Card, National Instrument Card, Cable
Adapter Board dan Ribbon Cable
tidak berjalan dengan baik. Salah satunya terjadi kesalahan, cek set-up BIOS
Motherboard. Pastikan setting IRQ pada halaman PNP-PCI sesuai dengan setting
pada “The Data Acquisition and Computer Rack”
4.10 Mesin
Tidak Melakukan Kalibrasi
Opto-Sensor pada tunel
entry mengawali prosedur kalibrasi Diode
Array. Jika sensor terhalang atau error, maka tidak akan ada kalibrasi.
Kualitas gambar menjadi kurang baik ketika proses kalibrasi terlewati
4.11 Obyek
Tidak Muncul di Layar
Biasanya Obyek muncul di layar monitor. Jika tidak, cek Opto-Sensor pada tunel entry. Pastikan dalam kondisi tidak terhalangi atau bekerja dengan baik.
L3 Harris
Comments
Post a Comment